ada perasaan menyayat setiap kali menatap selembar foto itu
ada perasaan terpenggal.
aku rindu bercengkrama, aku rindu mengolah kata menjadi irama.
tawa mereka kini bagai harta karun , mesti kugali, kutelusuri, itu (pun) belum tentu kudapati.
air memang terlampau mengalir. deras. bahkan tembok kokoh pun tak mampu mengalahkan kuatnya aliran itu.
terlalu besar. terlalu deras, hingga banjir tak mungkin dihindari.
aku berserah disini. menanti hilangnya bekas sayatan. menanti tawa, dan menanti surutnya aliran banjir. biar kubenahi lagi nanti. pasti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar